Wednesday, November 18, 2015

Aksi bakar diri yang mengerikan

1.    Thich Quang Duc
    Thich Quan Duc (1897-1963) merupakan seorang biksu Buddha Vietnam yang berani melakukan ritual “self-immolation” atau pengorbanan diri sendiri dengan cara membakar dirinya sendiri. Aksinya tersebut bukan hanya karena ketaatanya
tapi juga sebagai bentuk protes kepada pemerintah Vietnam dalam menuntut kesetaraan hak bagi para penganut ajaran Buddha di Vietnam. Berkat aksinya rezim Deim yang berkuasa kala itu dapat lengser dan akhirnya Deim dibunuh pada tanggal 2 November 1963.
Thich Quan Duc melakukan ritual tersebut di persimpangan kota Siagon, Vietnam, Pada tanggal 11 Juni 1963. Saat dibakar Thich Quan Duc tidak mengeluarkan suara sedikit pun, ia hanya duduk tenang sampai kematiannya seakan-akan dia tidak merasakan panas api yang membakarnya. Setelah aksi mengerikan ini berakhir jasad biksu duc di kremasi, tapi anehnya jantung bisku Duc tetap utuh tidak seperti anggota tubuh lainnya yang menjadi abu kemudian jantung biksu duc dianggap suci  dan disimpan di salah satu kuil di Vietnam.

2.    JanphelYeshi

  
Seorang pengunjuk rasa Tibet bernama Janphel Yeshi dirawat akibat luka bakar yang sangat parah, setelah dia berani melakukan aksi membakar diri, dalam sebuah demonstrasi selama kunjungan Presiden Cina ke India. Janphel Yeshi melakukan sprint di New Delhi, India, Senin (26/3/2012), saat ratusan demonstran lainnya sedang beraksi menentang kekuasaan Cina atas Tibet. Demikian dilaporkan Daily Mail.
Janphel Yeshi nekat membakar diri terus berlari di dekat speaker, di dekat Gedung Parlemen India di New Delhi. Setelah berlari kurang lebih 50 meter, pria itu ambruk. Pengunjuk rasa lainnya langsung menolong dengan memadamkan api di tubuh pria itu, menggunakan bendera Tibet yang mereka bawa. Pria itu kemudian dirawat di sebuah rumah sakit di New Delhi. Aksi protes dramatis ini ditujukan untuk Presiden Cina Hu Jintao, yang akan berkunjung ke India akhir pekan ini.

3.    Sebastian Manufuti


      Kali ini datang dari indonesia, Sebastian Manuputty buruh PT. Tirta Alam Segar (TAS) yang berlokasi di Kawasan Industri MM2100, Cikarang Barat nekat bunuh diri dengan cara bakar diri dan melompat dari atap Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta saat puncak perayaan peringatan Hari Buruh di GBK pada Jumat, 1 Mei 2015. Banyak dugaan-dugaan yang melatarbelakangi terkait dengan aksi Sebastian ini.
Pukul 08.00 Jumat, 1 Mei 2015 rombongan PUK SPAI FSPMI PT. Tirta Alam Segar berangkat dari depan perusahaan dengan menggunakan 5 bus, Sebastian Manuputty ikut rombongan bus No.4, rombongan bus berhenti dan berkumpul di jalan baru Golf  MM2100 untuk bergabung berangkat konvoi dengan bus perusahaan lainnya.
Menurut kesaksian rekan buruh yang satu perusahaan, Sebastian bertutur saat akan berangkat dengan kata-kata "Itung-itung demo terakhir bareng anak packaging", pukul 08.20 WIB rombongan bus dari MM2100 bertolak menuju Jakarta.
Bus yang ditumpangi Sebastian sempat mogok di Semanggi dan didorong oleh para buruh, karena kondisi bus yang tidak memungkinkan dan terlambat, akhirnya bus menuju GBK dan tidak bergabung dengan rekan-rekan buruh lainnya di Bundaran HI, di parkiran JCC Senayan Sebastian sempat makan mie ayam dan melaksanakan shalat Jumat di masjid yang ada di GBK.
Sekitar pukul 13.15 WIB usai shalat Jumat, Sebastian dan rekan-rekannya masuk menuju Stadion Utama GBK melalui pintu sektor 12 dan duduk di tribun bawah sektor 12, saat itu pukul 14.00 WIB kondisi Stadion GBK masih sepi karena aksi buruh masih berpusat di Monas. Sebastian sempat berfoto bersama rekan-rekannya yang juga PUK SPAI FSPMI PT. Tirta Alam Segar di tribun bawah sektor 12 GBK, Sebastian menggunakan kaos cokelat kehitaman bergambar bintang merah di bagian depan.
Wahyudi rekan Sebastian bagian koordinator tiket masuk ke sektor 12 sekitar pukul 15.30 dengan kondisi tribun sudah penuh, karena kondisi penuh Wahyudi pindah ke tribun atas sektor 12, sekitar pukul 16.00 Wahyudi bertemu Sebastian di tribun atas dan memanggil Sebastian untuk duduk di kursi kosong sebelah Wahyudi, Sebastian dan Wahyudi sempat ngobrol-ngobrol, tak lama Sebastian menitipkan barang-barang miliknya berupa tas netbook kecil berisi uang kas PUK dan kwitansi-kwitansi PUK. Sebastian juga menitipkan buku catatan kecil yang juga terselip SIM, STNK, ATM dan Fotocopy KTP, Menurut penuturan Wahyudi, Sebastian sempat berucap "Kalo ketemu istri saya, kasihin aja barang-barang ini".
Sekitar pukul 16.10 WIB Sebastian sempat tanya Wahyudi "Yud, itu atap GBK bengkok ya?" Jawab Wahyudi "Itu mah gak bengkok, cuma belokan". Tak lama Sebastian pamit ke Wahyudi untuk beli makan, Sebastian pergi dan keluar melalui pintu keluar sektor 12. Sejak saat itu Wahyudi tak lagi bertemu dengan Sebastian.
Pada sekitar 16.25 WIB Sebastian membuat status facebook dengan sebuah foto yang berisi "Selamat berjuang sahabat buruh! Semampuku ku kan berbuat agar Anda, kita, dan mereka bisa terbuka matanya, telinganya dan hati untuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia" dan sebuah foto perayaan MayDay di GBK dengan sebuah meme bertulis "Membuatku bahagia!".

Sekitar pukul 16.50 WIB ada kejadian bakar diri dan melompat dari atap GBK yang belakangan diketahui itu adalah Sebastian Manuputty, melihat kejadian ini acara peringatan MayDay di GBK dihentikan oleh Obon Tabroni, tak lama kepolisian melakukan olah dan menetralisir TKP. Dan peserta MayDay membubarkan diri menuju pulang ke lokasi masing-masing. (http://www.urbancikarang.com/)

No comments:

Post a Comment